SATUAN ACARA PENYULUHAN
“ OBESITAS “
Disusun Oleh :
ARENGA NUCIFERA
P0 5130112 044
D3 GIZI 2A
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik :
Obesitas
Sasaran :
Keluarga binaan
Tempat : Gedung
Gizi
Hari – Tanggal : Senin
/ 16 Desember 2013
I.
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah
dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga diharapkan dapat mengetahui dan
memahami tentang keadaan obesitas/kegemukan.
II.
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah
dilakukan penyuluhan kesehatan pada lansia dan keluarga lansia, diharapkan akan
mampu :
·
Menyebutkan pengertian obesitas
·
Menyebutkan penyebab obesitas
·
Menyebutkan tipe-tipe obesitas
·
Menyebutkan komplikasi obesitas
III.
SASARAN
Keluarga binaan.
IV.
MATERI
·
Definisi Obesitas
·
Penyebab Obesitas
·
Tipe Obesitas
·
Tanda dan gejala Obesitas
·
Penatalaksanaan Diet Obesitas
V.
METODE
·
Ceramah
·
Diskusi/Tanya jawab
VI.
MEDIA
Makalah
VII.
EVALUASI
1.
Evaluasi Struktur
Peserta Hadir Di tempat Penyuluhan
Penyelenggaraan Penyuluhan Di Gedung Gizi
Pengoranisasian Penyelenggaraan dilakukan setelah peserta penyuluhan
diseleksi
2.
Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3.
Evaluasi Hasil
·
Prosedur : Post test
·
Jenis Test: Lisan
·
Butir Soal: 6 soal
·
Apa pengertian Obesitas ?
·
Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Obesitas ?
·
Sebutkan tanda dan gejala Obesitas ?
·
Bagaimana cara pencegahan Obesitas ?
·
Bagaimana Diet Yang Tepat untuk Obesitas ?
VIII.KEGIATAN PENYULUHAN
No
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
kegiatan Peserta
|
1
|
Pembukaan
(2 menit)
|
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari Penyuluhan
Menyebutkan materi penyuluhan
Bertanya kepada peserta apakah sudah mengerti tentang Obesitas
|
Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan dan memperhatikan
Menjawab Pertanyaan
|
2
|
Kegiatan Inti /Pelaksanaan
(15 menit)
|
Menjelaskan tentang:
Pengertian Obesitas
Penyebab Obesitas
Tanda dan gejala Obesitas
Cara Pencegahan obesitas
Penatalaksanaan Obesitas.
Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya
|
Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan Penyuluh
Mengajukan pertanyaan
|
3
4
|
Evaluasi
(10 menit)
Terminasi
(3 menit )
|
Menanyakan Kepada Peserta tentang Materi yang telah diberikan dan
reinforcement peserta kepada peserta yang dapat menjawab
Menanyakan Kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi
penyuluhan
Mengucapkan Terima kasih Atas Peran sertanya
Mengucapkan Salam Penutup
|
Menjawab Pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan
2. Menjawab salam
|
Latar Belakang
Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi
dua, yaitu gizi lebih dan gizi kurang. Kecenderungan masalah gizi lebih di
masyarakat disebabkan oleh meningkatnya modernisasi di berbagai bidang. Hal ini
diperparah dengan menjamurnya berbagai macam restoran fast food dari negara
maju yang masuk ke negara berkembang. Ini menyebabkan obesitas tidak hanya
menyerang kalangan ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah. Berdasarkan Susenas
1999, prevalensi gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar 5.3 %
di kota dan 4.27% di desa.
Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan
dan obesitas tetapi juga memicu penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit
jantung, diabetes melitus dan lain-lain. Komplikasi antara obesitas dengan
penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian.
A. Definisi
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan
lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
menyimpan energy.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“ OBESITAS “
Disusun Oleh :
ARENGA NUCIFERA
P0 5130112 044
D3 GIZI 2A
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik :
Obesitas
Sasaran :
Keluarga binaan
Tempat : Gedung
Gizi
Hari – Tanggal : Senin
/ 16 Desember 2013
I.
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah
dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga diharapkan dapat mengetahui dan
memahami tentang keadaan obesitas/kegemukan.
II.
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah
dilakukan penyuluhan kesehatan pada lansia dan keluarga lansia, diharapkan akan
mampu :
·
Menyebutkan pengertian obesitas
·
Menyebutkan penyebab obesitas
·
Menyebutkan tipe-tipe obesitas
·
Menyebutkan komplikasi obesitas
III.
SASARAN
Keluarga binaan.
IV.
MATERI
·
Definisi Obesitas
·
Penyebab Obesitas
·
Tipe Obesitas
·
Tanda dan gejala Obesitas
·
Penatalaksanaan Diet Obesitas
V.
METODE
·
Ceramah
·
Diskusi/Tanya jawab
VI.
MEDIA
Makalah
VII.
EVALUASI
1.
Evaluasi Struktur
Peserta Hadir Di tempat Penyuluhan
Penyelenggaraan Penyuluhan Di Gedung Gizi
Pengoranisasian Penyelenggaraan dilakukan setelah peserta penyuluhan
diseleksi
2.
Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3.
Evaluasi Hasil
·
Prosedur : Post test
·
Jenis Test: Lisan
·
Butir Soal: 6 soal
·
Apa pengertian Obesitas ?
·
Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Obesitas ?
·
Sebutkan tanda dan gejala Obesitas ?
·
Bagaimana cara pencegahan Obesitas ?
·
Bagaimana Diet Yang Tepat untuk Obesitas ?
VIII.KEGIATAN PENYULUHAN
No
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
kegiatan Peserta
|
1
|
Pembukaan
(2 menit)
|
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari Penyuluhan
Menyebutkan materi penyuluhan
Bertanya kepada peserta apakah sudah mengerti tentang Obesitas
|
Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan dan memperhatikan
Menjawab Pertanyaan
|
2
|
Kegiatan Inti /Pelaksanaan
(15 menit)
|
Menjelaskan tentang:
Pengertian Obesitas
Penyebab Obesitas
Tanda dan gejala Obesitas
Cara Pencegahan obesitas
Penatalaksanaan Obesitas.
Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya
|
Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan Penyuluh
Mengajukan pertanyaan
|
3
4
|
Evaluasi
(10 menit)
Terminasi
(3 menit )
|
Menanyakan Kepada Peserta tentang Materi yang telah diberikan dan
reinforcement peserta kepada peserta yang dapat menjawab
Menanyakan Kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi
penyuluhan
Mengucapkan Terima kasih Atas Peran sertanya
Mengucapkan Salam Penutup
|
Menjawab Pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan
2. Menjawab salam
|
Latar Belakang
Secara garis besar, masalah gizi terbagi menjadi
dua, yaitu gizi lebih dan gizi kurang. Kecenderungan masalah gizi lebih di
masyarakat disebabkan oleh meningkatnya modernisasi di berbagai bidang. Hal ini
diperparah dengan menjamurnya berbagai macam restoran fast food dari negara
maju yang masuk ke negara berkembang. Ini menyebabkan obesitas tidak hanya
menyerang kalangan ekonomi atas tetapi juga ekonomi bawah. Berdasarkan Susenas
1999, prevalensi gizi lebih pada balita di Indonesia diperkirakan sekitar 5.3 %
di kota dan 4.27% di desa.
Masalah gizi lebih tidak hanya menyebabkan kegemukan
dan obesitas tetapi juga memicu penyakit lain misalnya hipertensi, penyakit
jantung, diabetes melitus dan lain-lain. Komplikasi antara obesitas dengan
penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian.
A. Definisi
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan
lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
menyimpan energy.
Klasifikasi :
IMT
|
Klasifikasi
|
< 18.5
|
Underweight
|
18.5–22,9
|
Normal
|
≥23
|
Overweight
|
23 - 24,9
|
Beresiko
|
25 – 29,9
|
Obesitas I
|
≥ 30
|
Obesitas II
|
Tipe- tipe pada obesitas :
·
Obesitas tipe buah apel ( apple
shape)
Tipe seperti ini biasanya terdapat pada pria. Dimanan lemak tertumpuk
disekitar perut . resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan tipe
buah pear (Gynoid)
·
Obesitas tipe buah pear (Gynoid)
Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan
disekitar pinggul dan bokong. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya
kecil.
·
Obesitas tipe Ovid (bentuk kotak
buah)
Cirri dari tipe ini adalah “ besar di seluruh bagian badan “. Tipe Ovid
umumnya terdapat pada orang-orang yang
gemuk secara genetik.
Tipe obesitas berdasarkan keadaan sel
lemak :
Tipe hiperlastik
Tipe hiperlastik merupakan kegemukan yang disebabkan oleh jumlah sel
lemak lebih banyak dibandingkan dengan
kondisi normal. Ukuran sel lemak tersebut masih sesuai dengan ukuran sel
yang normal.
Kegemukan tipe hiperlastik biasanya terjadi sejak masa anak-anak dan
sulit untuk diturunkan keberat badan normal.
Bila terjadi penurunan berat badan sifatnya hanya sementara dan kondisi
tubuh akan mudah kembali ke keadaan semula.
Tipe Hipertropik
Kegemukan yang termasuk dalam tipe ini mempunyai jumlah sel yang normal,
tetapi ukuran sel lebih besar dari ukuran sel lebih besar dari ukuran normal.
Kegemukan ini biasanya terjadi
darah tinggi. Pada orang dewasa dan relatif lebih mudah menurunkan berat badan
disbanding tipe hiperlastik.
Kegemukan tipe ini mempunyai resiko lebih mudah terserang penyakit gula.
Tipe hiperlastik-hipertropik
Kegemukan tipe ini jumlah maupun ukuran sel yang tredapat pada tubuh
seseorang melebihi ukuran normal.
Proses kegemukan dimulai sejak masa anak-anak dan berlangsung terus
hingga dewasa.
Mereka yang mengalami kegemukan tipe ini paling sukar menurunkan berat
tubuh.
Mudah terserang penyakit degeneratif.
B.
Penyebab
1. Genetik
Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya
pada generasi berikutnya di dalam sebuah keluarga. Itulah sebabnya kita
seringkali menjumpai orangtua yang gemuk cenderung memiliki anak-anak yang
gemuk pula. Dalam hal ini nampaknya faktor genetik telah ikut campur
dalam menentukan jumlah unsur sel lemak dalam tubuh. Hal ini dimungkinkan
karena pada saat ibu yang obesitas sedang hamil maka unsur sel lemak yang
berjumlah besar dan melebihi ukuran normal, secara otomatis akan diturunkan
kepada sang bayi selama dalam kandungan. Maka tidak heranlah bila bayi yang
lahirpun memiliki unsur lemak tubuh yang relatif sama besar.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberi
pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
2.
Faktor lingkungan
Termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan
berapakali seseorang makan serta bagaiman aktivitasnya). Seseorang tentu saja
tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan
aktivitasnya.
3.
Kurang olahraga
Kekurangan aktifitas gerak akan menyebabkan suatu
siklus yang hebat, obesitas membuat kegiatan olah raga menjadi sangat sulit dan
kurang dapat dinikmati dan kurangnya olah raga secara tidak langsung akan
mempengaruhi turunnya metabolisme basal tubuh orang tersebut. Jadi olah raga
sangat penting dalam penurunan berat badan tidak saja karena dapat membakar kalori,
melainkan juga karena dapat membantu mengatur berfungsinya metabolis normal.
4.
Faktor obat-obatan
Misalnya obat anti depresi, obat penggemuk, itu banyak menyebabkan berat
badan menambah.
5.
Faktor emosional
Sebuah pandangan populer adalah bahwa obesitas bermula
dari masalah emosional yang tidak teratasi. Orang-orang gemuk haus akan cinta
kasih, seperti anak-anak makanan dianggap sebagai simbol kasih sayang ibu, atau
kelebihan makan adalah sebagai subtitusi untuk pengganti kepuasan lain yang
tidak tercapai dalam kehidupannya.
Orang gemuk seringkali mengatakan bahwa mereka
cenderung makan lebih banyak apa bila mereka tegang atau cemas, dan eksperimen
membuktikan kebenarannya. Orang gemuk makan lebih banyak dalam suatu situasi
yang sangat mencekam.
C.
Tanda dan Gejala
·
Sesak napas. Rata-rata orang yang tubuhnya
gemuk akan merasakan napasnya lebih berat. Hal itu disebabkan adanya penumpukan
lemak di sekitar leher dan dada. Lemak berlebih ini membuat udara agak sulit
mengalir masuk dan keluar paru-paru.
·
Sakit lutut. Penyebabnya adalah lutut dan
pergelangan kaki, termasuk bagian sendi, mendapatkan tekanan kuat untuk menahan
beban berat badan di atasnya. Akibatkan area kaki terasa sakit dan kaku. Ini
mempengaruhi pula terhadap postur tubuh dalam jangka panjang.
·
Mudah depresi. Orang gemuk cenderung rendah
diri karena kondisinya. Mereka lebih mudah tertekan pikirannya karena keadaan fisiknya.
·
Sakit maag. Kelebihan lemak membuat adanya
tekanan di sistem pencernaan dan kadang menyebabkan isi perut kembali
didorong ke arah kerongkongan. Rasa yang muncul di antaranya gejala maag, rasa
nyeri di tulang dada, hingga rasa terbakar di kerongkongan.
·
Mendengkur. Penumpukan lemak di leher juga
memicu seseorang mendengkur. Dengkuran terjadi saat terjadi getaran jaringan
lunak di tenggorokan dan leher ketika bernapas. Jika lingkar leher lebih dari
43 centimeter, biasanya lebih banyak mendengkur saat tidur.
·
Memiliki tekanan darah tinggi.Obesitas dan hipertensi saling berkait.
Banyaknya lemak dalam tubuh menimbulkan risiko seseorang memiliki tekanan darah
tinggi. Hal ini membuat seseorang juga rentan mengalami masalah kardiovaskular.
Serangan stroke dan jantung patut diwaspadai.
·
Sakit punggung. Orang gemuk memiliki tiga
risiko sakit di bagian punggung. Yaituk keausan di punggung bagian bawah
(spoondylolisthesis), patah tulang belakng, dan penyempitan kanal tulang
belakang.
·
Masalah kulit. Orang dengan obesitas lebih
mungkin memiliki kulit gelap dan terjadi lipatan-lipatan
·
Haid tidak teratur. Ini terjadi pada wanita gemuk
yang kemungkinan diakibatkan ketidakseimbangan hormon karena kelebihan lema
D.
Komplikasi
1.
Diabetes (kencing manis),
2.
Hipertensi (tekanan darah
tinggi),
3.
Dislipidemia (kadar kolesterol
dan trigliserida darah tinggi),
4.
Percepatan atherosklerosis
(penyumbatan pembuluh darah)
5.
Mengganggu penampilan / estetika
diri,
6.
Kematian akibat penyakit jantung
dan pembuluh darah.
7.
serangan jantung.
8.
stroke
9.
kanker.
E.
Berbagai Upaya Menurunkan Berat Badan
Dalam menurunkan berat badan agar dapat kembali ideal dapat dilakukan
dengan cara:
ü
Pengaturan makan atau diet
ü
Penggunaan teknik akupuntur
ü
Aktivitas fisik / latihan jasmani
Kiat Menghindari Kegemukan :
1.
Kegemukan identik dengan
kebiasaan makan, berikut beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk menghindari
kegemukan :
2.
Jangan yang digoreng. Masaklah mi
dalam air, jangan digoreng. Begitu juga dengan nasi. Sajikan nasi yang
ditanak/dikukus, jangan yang digoreng. Memilih daging juga lebih baik yang
dipanggang.
3.
Kunyah perlahan. Kunyahlah
makanan secara perlahan-lahan dan cobalah menikmati makanan sewaktu berada
dalam mulut. Dengan demikian akan menyebabkan lambung cepat kenyang dan
membantu mencegah makan terlalu banyak. Nasihat lama yang masih boleh diikuti,
kunyahlah makanan setidaknya 32 kali sebelum menelannya.
4.
Ambil sedikit. Ambillah makanan
pertama sedikit mungkin ke dalam piring Anda. Tambah sedikit demi sedikit bila
masih lapar. Cara ini dilakukan agar Anda tidak merasa terpaksa harus
menghabiskan makanan yang sudah berada di piring.
5.
Tinggalkan meja setelah selesai.
Diimbau untuk segera meninggalkan meja makan setelah selesai dan jangan
dilanjutkan dengan mengobrol. Ini dilakukan untuk menghindarkan diri dari iseng
atau keinginan ngemil dan mengambil makanan dari sana-sini sehingga tak terasa
perut menjadi terlalu kenyang. Hindari kadar gula dan lemak tinggi.
6.
Hindari makanan berkadar gula dan
lemak tinggi seperti cake cokelat, kue-kue (pastries), lemak hewan, mentega,
fullcream milk, jeroan, dan lain-lain.
7.
Konsumsi banyak buah. Mengonsumsi
banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan karbohidrat
dapat menjaga jumlah kalori yang masuk agar sesuai dengan kebutuhan.
8.
Waspadai minuman bersoda.
Anak-anak yang mengonsumsi minuman ringan bergula berisiko tinggi mengalami
kegemukan. Laporan para peneliti Amerika yang diterbitkan oleh The British
Medical Journal The Lancet, remaja AS perlu segera mengurangi minuman bersoda
dan junk food yang berisiko mengganggu kesehatan. "Kami menemukan selalu
ada minuman ringan di setiap hidangan tambahan, dan risiko kegemukan meningkat
kira-kira 50 persen," kata Ludwig.
Buatlah Piramida anda sendiri
ü
Makanlah 3 kali sehari secara
teratur (sarapan, makan siang, dan makan malam). Jangan menunda waktu makan
atau menghilangkan (skip) salah satu makan utama anda.
ü
Benahi pilihan makanan anda
secara bertahap. Hal ini akan lebih mudah dibandingkan anda harus merubah
drastis semuanya dalam satu waktu.
ü
Pilihlah makanan dari kelima
jenis makanan setiap hari. Buatlah piramida anda mulai dari bagian dasar, yaitu
makanan pokok, kemudian sayur dan buah-buahan.
ü
Aturlah piring makan anda. Bagi
piring makan menjadi 4 bagian. Isi ketiga bagian masing-masing dengan makanan
pokok, sayuran dan buah-buahan,sedangkan yang keempat diisi dengan kelompok
daging rendah lemak. Kemudian tambahkan menu kelima, yaitu segelas susu
rendah/bebas lemak.
ü
Buatlah porsi secukupnya. Kurangi
makanan yang mengandung lemak dan gula. Dan sesuaikan waktu penyajian antara
makan utama dan cemilan (snack).
ü
Buatlah makanan anda bervariasi.
Cobalah bereksperimen dengan mencoba makanan-makanan baru. Disamping mendapat
keuntungan dari segi gizi, juga dapat menambah minat terhadap makanan dan
cemilan yang sehat.
F.
Penatalaksanaan
Tabel 1. Bahan
Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan
|
Dianjurkan
|
Tidak Dianjurkan
|
Sumber Karbohidrat
|
Karbohidrat
kompleks seperti: nasi, jagung, ubi, singkong, talas, kentang, sereal.
|
Karbohidrat sederhana
seperti: gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis, dan gurih.
|
Sumber protein
hewani
|
Daging tidak
berlemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, daging asap, susu dan keju rendah
lemak.
|
Daging berlemak,
daging kambing, daging yang diolah dengan santan kentan, digoreng, jeroan,
susu full cream, susu kental manis.
|
Sumber protein
nabati
|
Tempe, tahu, susu
kedelai, kacang-kacangan yang diolah tanpa digoreng atau dengan santan
kental.
|
Kacang-kacangan
yang diolah dengan cara menggoreng atau dengan santan kental.
|
Sayuran
|
Sayuran yang banyak
mengandung serat dan diolah tanpa santan kental berupa sayuran rebus, tumis,
dengan santan encer atau lalapan.
|
Sayuran yang
sedikit mengandung serat dan yang dimasak dengan santan kental.
|
Buah-buahan
|
Semua macam
buah-buahan terutama yang banyak mengandung serat.
|
Durian, avokad,
manisan, buah-buahan, buah yang diolah dengan gula dan susu kental manis.
|
Lemak
|
Minyak tak jenuh
tunggal atau ganda, seperti minyak kelapa sawit, minyak kedelai dan minyak
jagung yang tidak digunakan untuk menggoreng.
|
Minyak kelapa,
kelapa, dan santan.
|
Sumber:
Budiyanto (2002: 25)
Daftar Pustaka
·
Sarwana (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III. FKUI: Jakarta
·
Siregar, Afriyana. 2012. Handout Patologi Manusia Dasar.;Poltekkes
Kemenkes Bengkulu.
·
Hernomo, Kusumobroto. 2006. Ilmu penyakit dalam ., 2006 Jakarta ; Jakarta
·
ILMU PENYAKIT DALAM, DR.Dr.
Soeparman.
·
Soepaman, Sarwono Waspadji. 2001. Ilmu Penyakit dalam Jilid II Edisi 3.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI
·
Tangel, Finka.2013. Penatalaksanaan obesitas. Jakarta.
medstudent.blogspot
·
Budiyanto.2002.penatalaksaan diet
penderita obesitas. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
·
Nia. 2012. Artikel Gizi ;
rsudkudus
Klasifikasi :
IMT
|
Klasifikasi
|
< 18.5
|
Underweight
|
18.5–22,9
|
Normal
|
≥23
|
Overweight
|
23 - 24,9
|
Beresiko
|
25 – 29,9
|
Obesitas I
|
≥ 30
|
Obesitas II
|
Tipe- tipe pada obesitas :
·
Obesitas tipe buah apel ( apple
shape)
Tipe seperti ini biasanya terdapat pada pria. Dimanan lemak tertumpuk
disekitar perut . resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan tipe
buah pear (Gynoid)
·
Obesitas tipe buah pear (Gynoid)
Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan
disekitar pinggul dan bokong. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya
kecil.
·
Obesitas tipe Ovid (bentuk kotak
buah)
Cirri dari tipe ini adalah “ besar di seluruh bagian badan “. Tipe Ovid
umumnya terdapat pada orang-orang yang
gemuk secara genetik.
Tipe obesitas berdasarkan keadaan sel
lemak :
Tipe hiperlastik
Tipe hiperlastik merupakan kegemukan yang disebabkan oleh jumlah sel
lemak lebih banyak dibandingkan dengan
kondisi normal. Ukuran sel lemak tersebut masih sesuai dengan ukuran sel
yang normal.
Kegemukan tipe hiperlastik biasanya terjadi sejak masa anak-anak dan
sulit untuk diturunkan keberat badan normal.
Bila terjadi penurunan berat badan sifatnya hanya sementara dan kondisi
tubuh akan mudah kembali ke keadaan semula.
Tipe Hipertropik
Kegemukan yang termasuk dalam tipe ini mempunyai jumlah sel yang normal,
tetapi ukuran sel lebih besar dari ukuran sel lebih besar dari ukuran normal.
Kegemukan ini biasanya terjadi
darah tinggi. Pada orang dewasa dan relatif lebih mudah menurunkan berat badan
disbanding tipe hiperlastik.
Kegemukan tipe ini mempunyai resiko lebih mudah terserang penyakit gula.
Tipe hiperlastik-hipertropik
Kegemukan tipe ini jumlah maupun ukuran sel yang tredapat pada tubuh
seseorang melebihi ukuran normal.
Proses kegemukan dimulai sejak masa anak-anak dan berlangsung terus
hingga dewasa.
Mereka yang mengalami kegemukan tipe ini paling sukar menurunkan berat
tubuh.
Mudah terserang penyakit degeneratif.
B.
Penyebab
1. Genetik
Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya
pada generasi berikutnya di dalam sebuah keluarga. Itulah sebabnya kita
seringkali menjumpai orangtua yang gemuk cenderung memiliki anak-anak yang
gemuk pula. Dalam hal ini nampaknya faktor genetik telah ikut campur
dalam menentukan jumlah unsur sel lemak dalam tubuh. Hal ini dimungkinkan
karena pada saat ibu yang obesitas sedang hamil maka unsur sel lemak yang
berjumlah besar dan melebihi ukuran normal, secara otomatis akan diturunkan
kepada sang bayi selama dalam kandungan. Maka tidak heranlah bila bayi yang
lahirpun memiliki unsur lemak tubuh yang relatif sama besar.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberi
pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
2.
Faktor lingkungan
Termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan
berapakali seseorang makan serta bagaiman aktivitasnya). Seseorang tentu saja
tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan
aktivitasnya.
3.
Kurang olahraga
Kekurangan aktifitas gerak akan menyebabkan suatu
siklus yang hebat, obesitas membuat kegiatan olah raga menjadi sangat sulit dan
kurang dapat dinikmati dan kurangnya olah raga secara tidak langsung akan
mempengaruhi turunnya metabolisme basal tubuh orang tersebut. Jadi olah raga
sangat penting dalam penurunan berat badan tidak saja karena dapat membakar kalori,
melainkan juga karena dapat membantu mengatur berfungsinya metabolis normal.
4.
Faktor obat-obatan
Misalnya obat anti depresi, obat penggemuk, itu banyak menyebabkan berat
badan menambah.
5.
Faktor emosional
Sebuah pandangan populer adalah bahwa obesitas bermula
dari masalah emosional yang tidak teratasi. Orang-orang gemuk haus akan cinta
kasih, seperti anak-anak makanan dianggap sebagai simbol kasih sayang ibu, atau
kelebihan makan adalah sebagai subtitusi untuk pengganti kepuasan lain yang
tidak tercapai dalam kehidupannya.
Orang gemuk seringkali mengatakan bahwa mereka
cenderung makan lebih banyak apa bila mereka tegang atau cemas, dan eksperimen
membuktikan kebenarannya. Orang gemuk makan lebih banyak dalam suatu situasi
yang sangat mencekam.
C.
Tanda dan Gejala
·
Sesak napas. Rata-rata orang yang tubuhnya
gemuk akan merasakan napasnya lebih berat. Hal itu disebabkan adanya penumpukan
lemak di sekitar leher dan dada. Lemak berlebih ini membuat udara agak sulit
mengalir masuk dan keluar paru-paru.
·
Sakit lutut. Penyebabnya adalah lutut dan
pergelangan kaki, termasuk bagian sendi, mendapatkan tekanan kuat untuk menahan
beban berat badan di atasnya. Akibatkan area kaki terasa sakit dan kaku. Ini
mempengaruhi pula terhadap postur tubuh dalam jangka panjang.
·
Mudah depresi. Orang gemuk cenderung rendah
diri karena kondisinya. Mereka lebih mudah tertekan pikirannya karena keadaan fisiknya.
·
Sakit maag. Kelebihan lemak membuat adanya
tekanan di sistem pencernaan dan kadang menyebabkan isi perut kembali
didorong ke arah kerongkongan. Rasa yang muncul di antaranya gejala maag, rasa
nyeri di tulang dada, hingga rasa terbakar di kerongkongan.
·
Mendengkur. Penumpukan lemak di leher juga
memicu seseorang mendengkur. Dengkuran terjadi saat terjadi getaran jaringan
lunak di tenggorokan dan leher ketika bernapas. Jika lingkar leher lebih dari
43 centimeter, biasanya lebih banyak mendengkur saat tidur.
·
Memiliki tekanan darah tinggi.Obesitas dan hipertensi saling berkait.
Banyaknya lemak dalam tubuh menimbulkan risiko seseorang memiliki tekanan darah
tinggi. Hal ini membuat seseorang juga rentan mengalami masalah kardiovaskular.
Serangan stroke dan jantung patut diwaspadai.
·
Sakit punggung. Orang gemuk memiliki tiga
risiko sakit di bagian punggung. Yaituk keausan di punggung bagian bawah
(spoondylolisthesis), patah tulang belakng, dan penyempitan kanal tulang
belakang.
·
Masalah kulit. Orang dengan obesitas lebih
mungkin memiliki kulit gelap dan terjadi lipatan-lipatan
·
Haid tidak teratur. Ini terjadi pada wanita gemuk
yang kemungkinan diakibatkan ketidakseimbangan hormon karena kelebihan lema
D.
Komplikasi
1.
Diabetes (kencing manis),
2.
Hipertensi (tekanan darah
tinggi),
3.
Dislipidemia (kadar kolesterol
dan trigliserida darah tinggi),
4.
Percepatan atherosklerosis
(penyumbatan pembuluh darah)
5.
Mengganggu penampilan / estetika
diri,
6.
Kematian akibat penyakit jantung
dan pembuluh darah.
7.
serangan jantung.
8.
stroke
9.
kanker.
E.
Berbagai Upaya Menurunkan Berat Badan
Dalam menurunkan berat badan agar dapat kembali ideal dapat dilakukan
dengan cara:
ü
Pengaturan makan atau diet
ü
Penggunaan teknik akupuntur
ü
Aktivitas fisik / latihan jasmani
Kiat Menghindari Kegemukan :
1.
Kegemukan identik dengan
kebiasaan makan, berikut beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk menghindari
kegemukan :
2.
Jangan yang digoreng. Masaklah mi
dalam air, jangan digoreng. Begitu juga dengan nasi. Sajikan nasi yang
ditanak/dikukus, jangan yang digoreng. Memilih daging juga lebih baik yang
dipanggang.
3.
Kunyah perlahan. Kunyahlah
makanan secara perlahan-lahan dan cobalah menikmati makanan sewaktu berada
dalam mulut. Dengan demikian akan menyebabkan lambung cepat kenyang dan
membantu mencegah makan terlalu banyak. Nasihat lama yang masih boleh diikuti,
kunyahlah makanan setidaknya 32 kali sebelum menelannya.
4.
Ambil sedikit. Ambillah makanan
pertama sedikit mungkin ke dalam piring Anda. Tambah sedikit demi sedikit bila
masih lapar. Cara ini dilakukan agar Anda tidak merasa terpaksa harus
menghabiskan makanan yang sudah berada di piring.
5.
Tinggalkan meja setelah selesai.
Diimbau untuk segera meninggalkan meja makan setelah selesai dan jangan
dilanjutkan dengan mengobrol. Ini dilakukan untuk menghindarkan diri dari iseng
atau keinginan ngemil dan mengambil makanan dari sana-sini sehingga tak terasa
perut menjadi terlalu kenyang. Hindari kadar gula dan lemak tinggi.
6.
Hindari makanan berkadar gula dan
lemak tinggi seperti cake cokelat, kue-kue (pastries), lemak hewan, mentega,
fullcream milk, jeroan, dan lain-lain.
7.
Konsumsi banyak buah. Mengonsumsi
banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan karbohidrat
dapat menjaga jumlah kalori yang masuk agar sesuai dengan kebutuhan.
8.
Waspadai minuman bersoda.
Anak-anak yang mengonsumsi minuman ringan bergula berisiko tinggi mengalami
kegemukan. Laporan para peneliti Amerika yang diterbitkan oleh The British
Medical Journal The Lancet, remaja AS perlu segera mengurangi minuman bersoda
dan junk food yang berisiko mengganggu kesehatan. "Kami menemukan selalu
ada minuman ringan di setiap hidangan tambahan, dan risiko kegemukan meningkat
kira-kira 50 persen," kata Ludwig.
Buatlah Piramida anda sendiri
ü
Makanlah 3 kali sehari secara
teratur (sarapan, makan siang, dan makan malam). Jangan menunda waktu makan
atau menghilangkan (skip) salah satu makan utama anda.
ü
Benahi pilihan makanan anda
secara bertahap. Hal ini akan lebih mudah dibandingkan anda harus merubah
drastis semuanya dalam satu waktu.
ü
Pilihlah makanan dari kelima
jenis makanan setiap hari. Buatlah piramida anda mulai dari bagian dasar, yaitu
makanan pokok, kemudian sayur dan buah-buahan.
ü
Aturlah piring makan anda. Bagi
piring makan menjadi 4 bagian. Isi ketiga bagian masing-masing dengan makanan
pokok, sayuran dan buah-buahan,sedangkan yang keempat diisi dengan kelompok
daging rendah lemak. Kemudian tambahkan menu kelima, yaitu segelas susu
rendah/bebas lemak.
ü
Buatlah porsi secukupnya. Kurangi
makanan yang mengandung lemak dan gula. Dan sesuaikan waktu penyajian antara
makan utama dan cemilan (snack).
ü
Buatlah makanan anda bervariasi.
Cobalah bereksperimen dengan mencoba makanan-makanan baru. Disamping mendapat
keuntungan dari segi gizi, juga dapat menambah minat terhadap makanan dan
cemilan yang sehat.
F.
Penatalaksanaan
Tabel 1. Bahan
Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan
|
Dianjurkan
|
Tidak Dianjurkan
|
Sumber Karbohidrat
|
Karbohidrat
kompleks seperti: nasi, jagung, ubi, singkong, talas, kentang, sereal.
|
Karbohidrat sederhana
seperti: gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis, dan gurih.
|
Sumber protein
hewani
|
Daging tidak
berlemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, daging asap, susu dan keju rendah
lemak.
|
Daging berlemak,
daging kambing, daging yang diolah dengan santan kentan, digoreng, jeroan,
susu full cream, susu kental manis.
|
Sumber protein
nabati
|
Tempe, tahu, susu
kedelai, kacang-kacangan yang diolah tanpa digoreng atau dengan santan
kental.
|
Kacang-kacangan
yang diolah dengan cara menggoreng atau dengan santan kental.
|
Sayuran
|
Sayuran yang banyak
mengandung serat dan diolah tanpa santan kental berupa sayuran rebus, tumis,
dengan santan encer atau lalapan.
|
Sayuran yang
sedikit mengandung serat dan yang dimasak dengan santan kental.
|
Buah-buahan
|
Semua macam
buah-buahan terutama yang banyak mengandung serat.
|
Durian, avokad,
manisan, buah-buahan, buah yang diolah dengan gula dan susu kental manis.
|
Lemak
|
Minyak tak jenuh
tunggal atau ganda, seperti minyak kelapa sawit, minyak kedelai dan minyak
jagung yang tidak digunakan untuk menggoreng.
|
Minyak kelapa,
kelapa, dan santan.
|
Sumber:
Budiyanto (2002: 25)
Daftar Pustaka
·
Sarwana (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III. FKUI: Jakarta
·
Siregar, Afriyana. 2012. Handout Patologi Manusia Dasar.;Poltekkes
Kemenkes Bengkulu.
·
Hernomo, Kusumobroto. 2006. Ilmu penyakit dalam ., 2006 Jakarta ; Jakarta
·
ILMU PENYAKIT DALAM, DR.Dr.
Soeparman.
·
Soepaman, Sarwono Waspadji. 2001. Ilmu Penyakit dalam Jilid II Edisi 3.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI
·
Tangel, Finka.2013. Penatalaksanaan obesitas. Jakarta.
medstudent.blogspot
·
Budiyanto.2002.penatalaksaan diet
penderita obesitas. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
·
Nia. 2012. Artikel Gizi ;
rsudkudus