Senin, 05 Februari 2018

Infused Water, Pernah Viral.


Pernahkah kalian melihat irisan buah yang direndam dalam air minum?


Hmm pasti pernah kan? Jangan mau ketinggalan zaman, zaman now sudah banyak viralnya loh! walaupun ini sudah lama viral. tapi orang yang masih mementingkan pola hidup sehat sampai sekarang masih sering meminumnya.

Minuman ini ada yang bilang berasal dari Spanyol yang disebut aguas frescas, ada juga yang bilang sudah ada sejak abad ke-10 oleh ahli kimia di Persia. di mana saat itu mereka memasukkan tumbuh-tumbuhan dan rempah-rempah ke dalam air untuk dijadikan sebagai obat.

Banyak orang tidak suka air putih, karena tidak berasa atau mereka membeli minuman yang diproduksi dari pabrik. Sudah tentu minuman yang seperti itu ada bahan pengawetnya, pemanis buatan, pewarna, zat – zat adiktif lainnya dan akhirnya malah tidak alami kan? Sementara kalau kita buat infused water sendiri, sudah tentu 100% bahan alami didalamnya. Ada irisan buah yang dimasukkan kedalam air minum yang akan memberikan rasa pada air putih tersebut. Jadi kita gak mungkin bosan minum air putih saja.

Kebanyakan infused water menggunakan buah – buahan yang asam karena buah – buahan yang bersifat asam kebanyakan mengandung vitamin C. Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang larut dalam air. Jadi, dengan menggunakan pelarut air, senyawa yang paling efektif untuk diambil yaitu zat yang larut dalam air yaitu vitamin C. Contoh buah – buahan yang mengandung vitamin C sering digunakan dalam infused water yaitu : lemon, stroberi, jeruk, mangga, kiwi, nanas, dan belimbing.


Sangat mudah sekali untuk membuat infused water, kita butuh air matang sekitar 100-250 ml dan beberapa irisan buah-buahan yang sudah dicuci dengan air bersih. Buah tersebut tidak perlu dikupas, cukup di iris, jangan terlalu tipis atau tebal bisa sendiri, dan air juga bisa ditambah. Biasanya orang hanya satu jenis buah misalnya lemon. Tapi kita bisa juga mengkombinasikan dengan beberapa buah agar warna lebih cantik atau bisa juga ditambahkan daun mint untuk menambah kesegarannya. Infused water tidak ada penambahan sugar, honey, atau milk yang akan membuat air menjadi manis. Karena penambahan itu tidak dapat bertahan lama, malah akan menjadi rusak karena melakukan fermentasi saat didiamkan.

Pastikan kebutuhan cairan tubuh Anda terpenuhi dengan mengonsumsi setidaknya 2 liter cairan per hari, Baik itu air putih biasa atau infused water penting untuk fungsi normal tubuh dan mencegah dehidrasi. Selain itu akan menjaga ginjal tetap sehat dan menghindari kondisi seperti batu ginjal, sembelit dan wasir. Infused water juga sama manfaat pada vitamin C, berfungsi sebagai antioksidan, mampu meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempercantik kulit. vitamin C bersifat asam untuk orang penyakit maag sebaiknya mengkonsumsi infused water tidak dalam keadaan perut kosong, setidaknya perut sudah terisi makanan.  


Sumber : ejurnal.unisri.ac.id/index.php/jtpr/article/download/1517/1335

Kamis, 25 Januari 2018

HARI GIZI NASIONAL


“MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN KELUARGA DALAM 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN UNTUK MENCEGAH STUNTING”
 
Nah, Di sini kalian harus tahu apa itu Stunting.

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih mengahadapi permasalahan serius mengenai STUNTING. Sepertiga balita Indonesia mengalami stunting tahun 36%, Di Asia tenggara Laos 44%, Kamboja 41%, dan Timor Leste 58% yang mengalami stunting lebih tinggi daripada Indonesia. Jika ini terus dibiarkan generasi berprestasi kita akan berkurang.

Stunting adalah balita yang dimana kondisi tinggi badannya lebih pendek dibanding tinggi badan pada seusianya. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi dalam waktu cukup lama pada 1000 hari pertama kehidupannya dari janin sampai anak umur 2 tahun.
Beberapa faktor yang sering dikaitkan adalah kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang gizi, perekonomian masyarakat, sanitasi dan lingkungan serta kurangnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

Stunting dapat berpengaruh pada anak balita pada jangka panjang yaitu mengganggu kesehatan, pendidikan dan produktifitasnya di kemudian hari. Anak yang stunting akan cenderung sulit mencapai potensi pertumbuhan yang optimal baik secara fisik maupun psikomotoriknya. Perkembangan otak dan fisik balita stunting jadi lebih terhambat dan mereka rentan terhadap suatu penyakit yang pada akhirnya anak sulit berprestasi. Ketika dewasa anak stunting mudah mengalami kegemukan sehingga beresiko terkena penyakit diabetes jantung dan penyakit tidak menular lainnya

Apakah Stunting bisa dicegah?

Stunting bisa dicegah pada anak balita dengan memperhatikan kesehatan dan kecukupan gizi pada seribu hari pertama kehidupan.

Di mulai dari janin sampai anak usia 2 tahun dan itu bisa dicapai apabila ibu hamil memakan makanan yang bergizi beragam dan seimbang. Terutama makanan yang bersumber protein hewani yang agar jadi lebih sehat dan bayi bisa lahir selamat, ibu memberikan ASI saja saat 6 bulan pertama yang artinya tidak boleh memberikan makanan pendamping ASI lainnya kecuali ASI selama 6 bulan pertama, 6 bulan selanjutnya ibu memberikan makanan pendamping ASI dengan jumlah dan frekuensi beragam yang cukup. Mereka juga harus tinggal di lingkungan bersih dan dimana setiap rumah memiliki jamban bersih, sehat dan memiliki septik tank.

Pemerintah perlu merevitalisasi POSYANDU , SARANA PENDIDIKAN GIZI untuk masyarakat dan pemantauan tumbuh kembang balita. Serta pelatihan para petugas kesehatan dan KADER agar mampu mendidik masyarakat. Memberikan tablet tambah darah atau Fe kepada ibu hamil serta vitamin A dan obat cacing untuk balita dan penyuluhan gizi untuk memberikan pengetahuan gizi. 

SIAPAPUN ANDA , Pemerintah pusat atau daerah, Anggota DPR atau DPRD, Orangtua, Tokoh Agama dan Masyarakat, Petugas Kesehatan, Wartawan atau Pengusaha harus mulai berperan aktif untuk mencegah Stunting.

Saran yang dapat diberikan adalah:
- Dinas Kesehatan perlu melakukan pengumpulan data terkait angka kejadian stunting pada anak balita melalui survey Pemantauan Status Gizi (PSG)
-Melakukan upaya peningkatan pengetahuan ibu terkait penyebab dan dampak terjadinya stunting.
- Puskesmas perlu mengadakan kegiatan penyuluhan bagi ibu anak balita terkait upaya untuk memenuhi status gizi dan meningkatkan status kesehatan.
- Peningkatkan pelayanan kesehatan bagi puskesmas melalui kegiatan deteksi dini dengan mengukur tinggi badan anak balita secara rutin setiap bulan.
- Masyarakat perlu meningkatan asupan makanan yang banyak mengandung zink, terutama sumber bahan makanan hewani serta memperhatikan pengolahan bahan makanan dengan baik dan benar.
Ayo cegah Stunting dan pastikan anak tumbuh tinggi serta Berprestasi.


Persatuan Ahli Gizi Indonesia ( PERSAGI)
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM)
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bengkulu (Poltekkes Kemenkes)
Universitas Esa Unggul Jakarta (UEU)

-Arenga Nucifera-


Rabu, 28 Desember 2016

ANALISIS REGRESI PART 13


TUGAS BAB IX
HALAMAN 222 dan 223


LATIHAN 2

          Lakukan prediksi CHOL dengan variabel Independet TRIGLI, UM dan UM Kuadrat
a.     Lakukan analisis Regresi masing-masing Independent variabel
b.     Hitung SS Regression ( X3,X1, X2)
c.      Hitung SS for Residual
d.     Hitung Mean SS for Regression ( X3,X1, X2)
e.      Hitung Mean SS for Residual
f.       Hitung nilai F parsial
g.     Hitung nilai r2
h.     Buktikan penambahan X3 berperan dalam  memprediksi Y

UM
CHOL
TRIG
40
218
194
46
265
188
69
197
134
44
188
155
41
217
191
56
240
207
48
222
155
49
244
235
41
190
167
38
209
186
36
208
179
39
214
129
59
238
220
56
219
155
44
241
201
37
212
140
40
244
132
32
217
140
56
227
279
49
218
101
50
241
213
46
234
168
52
231
242
51
297
142
46
230
240
60
258
173
47
243
175
58
236
199
66
193
201
52
193
193
55
319
191
58
212
216
41
209
154
60
224
198
50
184
129
48
222
115
49
229
148
39
204
164
40
211
104
47
230
218
67
230
239
57
222
183
50
213
190
43
238
259
55
234
156

MODEL 1 : CHOL = β0 + β1 TRIG
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
Trigliseridaa
.
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Cholesterol


Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.203a
.041
.019
25.273
a. Predictors: (Constant), Trigliserida

ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
1181.676
1
1181.676
1.850
.181a
Residual
27464.768
43
638.716
Total
28646.444
44
a. Predictors: (Constant), Trigliserida
b. Dependent Variable: Cholesterol

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
203.123
17.156
11.840
.000
Trigliserida
.127
.093
.203
1.360
.181
a. Dependent Variable: Cholesterol
MODEL REGRESI : CHOL = 203.123 + 0.127 TRIG


MODEL 2 : CHOL = β0 + β1 UM
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
Umura
.
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Cholesterol

Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.151a
.023
.000
25.514
a. Predictors: (Constant), Umur

ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
655.625
1
655.625
1.007
.321a
Residual
27990.819
43
650.949
Total
28646.444
44
a. Predictors: (Constant), Umur
b. Dependent Variable: Cholesterol

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
204.048
22.093
9.236
.000
Umur
.445
.444
.151
1.004
.321
a. Dependent Variable: Cholesterol
MODEL REGRESI : CHOL = 204.048  + 0.445 UM
           

MODEL 3 : CHOL = β0 + β1 UMKWT
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
Umur Kuadrata
.
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Cholesterol

Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.118a
.014
-.009
25.632
a. Predictors: (Constant), Umur Kuadrat

ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
396.227
1
396.227
.603
.442a
Residual
28250.217
43
656.982
Total
28646.444
44
a. Predictors: (Constant), Umur Kuadrat
b. Dependent Variable: Cholesterol

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
217.420
11.555
18.816
.000
Umur Kuadrat
.003
.004
.118
.777
.442
a. Dependent Variable: Cholesterol
MODEL REGRESI : CHOL = 217.420  + 0.003 UMKWT
           

MODEL 4 : CHOL = β0 + β1 TRIG + β2 UM
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
Trigliserida, Umura
.
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Cholesterol

Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.224a
.050
.005
25.452
a. Predictors: (Constant), Trigliserida, Umur

ANOVAb
rModel
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
1437.719
2
718.860
1.110
.339a
Residual
27208.725
42
647.827
Total
28646.444
44
a. Predictors: (Constant), Trigliserida, Umur
b. Dependent Variable: Cholesterol

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
192.155
24.554
7.826
.000
Umur
.292
.464
.099
.629
.533
Trigliserida
.108
.098
.173
1.099
.278
a. Dependent Variable: Cholesterol
MODEL REGRESI : CHOL = 192.155  + 0.108 TRI G + 0.292 UM


MODEL 5 : CHOL = β0 + β1 TRIG + β2 UMKWT
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
Trigliserida, Umur Kuadrata
.
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Cholesterol

Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.212a
.045
.000
25.520
a. Predictors: (Constant), Trigliserida, Umur Kuadrat

ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
1292.618
2
646.309
.992
.379a
Residual
27353.826
42
651.282
Total
28646.444
44
a. Predictors: (Constant), Trigliserida, Umur Kuadrat
b. Dependent Variable: Cholesterol

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
200.525
18.433
10.879
.000
Umur Kuadrat
.002
.005
.065
.413
.682
Trigliserida
.115
.098
.185
1.173
.247
a. Dependent Variable: Cholesterol
ESTIMASI MODEL REGRESI : CHOL = 200.525  + 0.115 TRIG  + 0.002 UMKWT


MODEL 6 : CHOL = β0 + β1 TRIG + β2 UM + β3 UMKWT
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
Umur, Trigliserida, Umur Kuadrata
.
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Cholesterol

Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.378a
.143
.080
24.475
a. Predictors: (Constant), Umur, Trigliserida, Umur Kuadrat

ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
4086.344
3
1362.115
2.274
.094a
Residual
24560.100
41
599.027
Total
28646.444
44
a. Predictors: (Constant), Umur, Trigliserida, Umur Kuadrat
b. Dependent Variable: Cholesterol

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
-21.969
104.532
-.210
.835
Umur Kuadrat
-.088
.042
-3.035
-2.103
.042
Trigliserida
.079
.095
.126
.825
.414
Umur
9.220
4.269
3.132
2.160
.037
a. Dependent Variable: Cholesterol
MODEL REGRESI : CHOL = - 21.969  + 0.079 TRI + 9.220 UM – 0.088 UMKWT

Kita lakukan  uji parsial F seperti berikut (berdasarkan  hasil-hasil yang sudah kita lakukan diatas).

ANOVA Tabel untuk TRIG dengan CHOL dan UM , UMKWT

Sumber
Df
SS
MS
F
r2
X1
1
1181.676
1181.676
1.973
0.143
Regresi X2│X1
1
256.043
256.043
0.427
X3│X1, X2
1
2.648,625
2.648,625
4.422
Residual
41
24560.100
599.027
Total
44
28646.444

No
Model Estimasi
F
2
1
Y= 203.123 + 0.127 TRIG
                      (0.093)
1.850
0.041
2
Y= 204.048 + 0.445 UM
                      (0.444)
1.007
0.023
3
Y= 217.420 + 0.003 UMKWT
                      (0.004)
0.603
0.014
4
Y= 192.155 + 0.108 TRI + 0.292 UM
                      (0.098)         (0.464)
1.110
0.050
5
Y= 200.525 + 0.115 TRIG + 0.002 UMKWT
                      (0.098)           (0.005)
0.992
0.045
6
Y= 21.969 + 0.079 TRI + 9.220 UM – 0.088 UMKWT
                    (0.095)         (4.269)*         (0.042)*
2.274
0.143
Angka didalam  tanda kurung adalah standar eror
*bermakna ( p<0.05)

Buktikan Penambahan  Xberperan Dalam memprediksi Y
            Nilai F untuk penambahan independent variabel X3 = 4.222 >  F tabel 4.08 ini berarti hipotesa H0 ditolak artinya penambahan Umur Kuadrat ( X 3) secara bermakna dapat memprediksi Y.

Model Regresi : CHOL = - 21.969 + 0.079 TRIG  + 9.220 UM – 0.088 UMKWT 
Kita bersimpulan bahwa :
a.       Penambahan “ second order” sesuai (fit)  dengan nilai r2 = 0.128
b.      Penambahan nilai rmenjadi 0.143 pada “ thind order” hanya sebesar 0.015 adalah kecil
c.       Kurva yang ada cukup diterangkan dengan “second order”


HALAMAN 223

LATIHAN 3

Data Informasi sebagai berikut :
Model Estimasi 1 : Y = - 122.345 + 6.227 X
Model Estimasi 2 : Y = 32.091 – 3.051 X + 0.1176 X2
Model Estimasi 3 : Y = 114.621 – 10.620 X + 0.3247 X2 + 0.00173 X3

1.      Tabel Anova

Source
df
SS
MS
F
X
1
174.473,96
174.473,96
429,1691
Regresi X2│X1
1
10.525,44
10.515,44
25,8658
X3│X1, X2
1
415.19
415.19
1,02128
Residual
15
6098.08
406.538
Total
18
190.502,93

2.    Tentukan Besaran r 2 Untuk ketiga model estimasi :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0WcxzyvXCcNzOlSk9z77-F7CJwJziccmARFA2mFvYAiSx0saZ-_8ezaArsp88rpRX8x0Lat8oWL3A6Zvq5-EZpw2ynVvfH4HD9ISy2L7uXq_g_gXfl3D0W5WkGJhoCsy8f-4gp3ABpzC2/s1600/tugas+13.png
3.Nilai F untuk ketiga Model estimasi dan buat kesimpulan :
·         Nilai F model estimasi 1:  429.19 > F tabel 4.54, maka kesimpulan perubahan penambahan independen variabel X secara bermakna meningkatkan prediksi Y.
·         Nilai F model estimasi 2 : 25.87  > F tabel 4.54, maka kesimpulan perubahan penambahan independen variabel X2  secara bermakna meningkatkan prediksi Y.
·         Nilai F model estimasi 3 : 1.02  > F tabel 4.54, maka kesimpulan perubahan penambahan independen variabel X  tidak secara bermakna meningkatkan prediksi Y.
4.    Model yang terbaik Dari ketiganya : Y = -122.345 + 6.227 X


Infused Water, Pernah Viral.

Pernahkah kalian melihat irisan buah yang direndam dalam air minum? Hmm pasti pernah kan? Jangan mau ketinggalan zaman, zaman now ...