Rabu, 05 Oktober 2016

Komunikasi Interpersonal

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kegiatan komunikasi intrapersonal dan interpersonal  merupakan kegiatan sehari-hari yang paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial. Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi di larut malam, sebagian besar dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain. Dengan demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami perbedaan pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik yang terbuka yang disebabkan adanya kesalahfahaman dalam berkomunikasi. Menghadapi situasi seperti ini, manusia baru akan menyadari bahwa diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif.yang harus dimiliki seorang manusia.
Efektifitas seorang komunikator dapat dievaluasi dari sudut sejauhmana tujuan-tujuan tersebut dicapai. Persyaratan untuk keberhasilan komunikasi adalah mendapat perhatian. Jika pesan disampaikan tetapi penerima mengabaikannya, maka usaha komunikasi tersebut akan gagal. Keberhasilan komunikasi juga tergantung pada pemahaman pesandan penerima. Jika penerima tidak mengerti pesan tersebut,maka tidaklah mungkin akan berhasil dalam memberikan informasi atau mempengaruhinya. Bahkan jika suatu pesan tidak dimengerti, penerima mungkin tidak meyakini bahwa informasinya benar, sekalipun komunikator benar-benar memberikan arti apa yang dikatakan.
Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat diperlukan oleh manusia agar dia dapat menjalani semua aktivitasnya dengan lancar. Terutama ketika seseorang melakukan aktivitas dalam situasi yang formal, misal dalam lingkungan kerja. Lebih penting lagi ketika aktivitas kerja seseorang adalah berhadapan langsung dengan orang lain dimana sebagian besar kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi interpersonal.
Agar komunikasi dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan keahlian dalam berkomunikasi  (communication skill). Dan tidaklah semua orang memiliki communication skill. Banyak orang yang berkomunikasi hanya mengandalkan gaya yang dipakai sehari-hari. Mereka menganggap cara komunikasi yang mereka pakai sudah benar. Padahal kalau dicermati masih banyak kesalahan dalam berkomunikasi.

Tujuan
Untuk mengetahui pengertian komunikasi
Untuk mengetahui pengelompokan komunikasi
Untuk mengetahui pengertian komunikasi ke bawah (downward communication)
Untuk mengetahui pengertian komunikasi sejajar  (sideways communications)
Untuk mengetahui pengertian  Komunikas ke atas (upward communication)




















BAB II
PEMBAHASAN


Pengertian komunikasi
Komunikasi merupakan faktor yang penting dalam suatu organisasi, karena setiap organisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuannya. Sebuah organisasi adalah sebuah masyarakat dalam bentuk kecil. Hubungan antara anggota organisasi direkatkan dengan komunikasi sehingga terbentuk kebersamaan yang memungkinkan organisasi dapat menjalankan fungsinya.   Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan, karena seperti yang dikatakan Katz & Kahn bahwa komunikasi sebagai proses penyampaian informasi, dan pengertian dari satu orang ke orang lain merupakan satu-satunyacara memanajemen aktivitas dalam suatu organisasi (Ruslan, 1999:80).            Tidak ada kelompok yang dapat eksis tanpa komunikasi. Hanya lewat pentransferan makna dari satu orang ke orang lain informasi dan gagasan dapat dihantarkan.

 Pengelompokkan Komunikasi
Menurut Guffery dalam Pratminingsih (2006: 12) ditinjau dari segi formalitas, komunikasi organisasional bisa dikelompokkan menjadi komunikasi informal dan formal.
1. Komunikasi Informal
Komunikasi informal merupakan suatu proses komunikasi yang terjadi di antara para anggota organisasi tanpa menggunakan jalur komunikasi formal yang berlaku di organisasi.


2. Komunikasi Formal
Komunikasi formal merupakan suatu arus komunikasi yang terjadi secara formal sesuai dengan struktur organisasi.
Ditinjau dari arahnya, komunikasi formal bisa dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
Komunikasi ke bawah (downward communication)
Komunikasi ke bawah (downward communication), yakni komunikasi dari pihak manajemen atau pimpinan perusahaan kepada para pegawai ( dari atas ke bawah). Komunikasi ke bawah bertujuan untuk memberikan informasi, pengendalian dan pengawasan kerja serta berbagai pengarahan agar staf dapat memahami apa yang harus dikerjakan, bagaimana metode kerjanya, dan sebagainya. Komunikasi ke bawah baik secara lisan maupun tertulis dapat berupa job description (instruksi tentang pekerjaan), perintah, penjelasan, petunjuk, teguran, pujian, dan pedoman tata kerja.
Menurut Katz dan Kahn dalam Face dan Faules (2006: 185) ada lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan.
1. Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan
2. Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan
3. Informasi mengenai kebijakan dan praktik – praktik organisasi
4. Informasi mengenai kinerja karyawan
5. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mision)

komunikasi sejajar  (sideways communications)
Komunikasi sejajar (sideways communications), yakni komunikasi yang berlangsung sesama pegawai/pejabat setingkat. Komunikasi sejajar berlangsung pada pegawai atau pejabat yang masing-masing mempunyai level hirarkhi jabatan/kedudukan setingkat. Aliran informasi terjadi atas inisiatif sendiri dan bertujuan untuk meningkatkan kerjasama, memupuk fungsi koordinasi dan mengupayakan konsolidasi demi kelancaran tugas. Wujud komunikasi sejajar dapat berupa konsultasi pekerjaan, tukar menukar informasi, menyampaikan dan menerima pertimbangan, dan meningkatkan kerjasama lintas unit kerja.
Tujuan komunikasi horizontal adalah sebagai berikut.
Untuk mengkoordinasikan penugasan kerja
Berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan
Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai
Perasaan bahwa penyelia dan manager tidak dapat dihubungi dan tidak
dianggap atas atas apa yang disampaikan pegawai.

Komunikas ke atas (upward communication)
Komunikas ke atas (upward communication), yakni komunikasi dari pegawai kepihak manajemen/perusahaan ( dari bawah ke atasan). Komunikasi ke atas bertujuan untuk memperoleh informasi, keterangan tentang kegiatan dan pelaksanaan tugas/pekerjaaan para karyawan pada tingkat yang lebih rendah. Komunikasi ke atas dapat berupa laporan, penyampaian aspirasi bawahan, usulan, kritikan, dan keluhan.
Komunikasi ke atas penting karena beberapa alasan.
Aliran informasi ke atas memberi informasi berharga untuk pembuatan keputusan oleh mereka yang mengarahkan organisasi dan mengawasi kegiatan orang – orang lainnya.  
Komunikasi ke atas memberitahukan kepada penyelia kapan bawahan mereka siap menerima informasi dari mereka dan seberapa baik bawahan menerima apa yang dikatakan kepada mereka.
Komunikasi ke atas memungkinkan bahkan mendorong omelan dan keluh kesah muncul ke permukaan sehingga penyelia tahu apa yang mengganggu mereka yang paling dekat dengan operasi – operasi sebenarnya.
Komunikasi ke atas menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisasi dengan memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan serta saran – saran mengenai operasi organisasi.
Komunikasi ke atas mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah bawahan memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi ke bawah. Komunikasi ke atas membatu pegawai mengatasi masalah pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dengan pekerjaan mereka dengan organisasi tersebut.
Beberapa hal yang harus dikomunikasikan ke atas.
Memberitahukan apa yang dilakukan bwawahan pekerjaan mereka,prestasi, kemajuan, dan rencana – rencana untuk waktu mendatang.
Menjelaskan persoalan – persoalan kerja yang belum dipecahkan bawahan yang mungkin memerluka bebrapa macam bantuan.
Memberikan saran atau gagasan  untuk perbaikan dalam unit – unit mereka atau dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan.
Mengungkapkan bagaimana pikiran dan perasaan bawahan tentang pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, dan orgaisasi.





BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Komunikasi ke bawah dalam organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah.  Komunikasi ke atas dalam organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (penyelia), dan Komunikasi sejajar  yakni komunikasi yang berlangsung sesama pegawai/pejabat setingka

Saran
Kami menyarankan kepada para pembaca agar memberi masukan kepada makalah kami ini demi kesempurnaan makalah ini .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Infused Water, Pernah Viral.

Pernahkah kalian melihat irisan buah yang direndam dalam air minum? Hmm pasti pernah kan? Jangan mau ketinggalan zaman, zaman now ...