Rabu, 19 Oktober 2016

REPRODUKSI WANITA DAN LAKI-LAKI



1.      Buatlah intisari materi ini khususnya yang berkaitan menstruasi dan mimpi basah?

1.      Pengertian
Sistem reproduksi merupakan sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Beberapa organ yang berkaitan dengan sistem reproduksi adalah organ reproduksi baik pada wanita maupun pada laki-laki, dan hormon yang menunjang aktivitas organ reproduksi. Secara fisiologi sistem reproduksi dapat inefektif tanpa mempengaruhi sistem tubuh yang lain. Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan  organ reproduksi luar.
2.      Sistem reproduksi wanita
Ketika dilahirkan normalnya seorang anak wnita telh mempunyai organ reproduksi yang lengkap, akan tetapi belum berfungsi sepenuhnya dengan sempurna. Organ reproduksi akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas, dimana ditandai dengan perubahan-perubahan pada organ seks, seperti pembesaran payudara, pinggul dan keluar darah haid (menstruasi). Anatomi organ reproduksi wanita terdiri atas vulva, vagina, serviks (cerviks), rahim (uterus), saluran telur (fallopian tube/tuba falopi) dan indung telur (ovary/ovarium).
A.    Organ reproduksi wanita bagian dalam terdiri dari :
ü  ovarium
Ovarium (indung telur) merupakan saluran reproduksi perempuan yang berfungsi menghasilkan ovum serta hormon estrogen dan progesteron.
ciri-ciri ovarium :
o   berjumlah sepasang
·         Berbentuk oval dengan  Panjang 3 - 4 cm.
o   struktur berwarna putih kelabu   dengan permukaan       yang tidak teratur berukuran sekitar 3 cm x 1,5 cm.
o   Berada didalam rongga badan, di daerah pinggang
o   Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari.
o   Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi
Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua sel yang tidak sama ukurannya. Sel oosit pertama merupakan oosit yang berukuran normal (besar) yang disebut oosit sekunder, Sedangkan sel yang berukuran lebih kecil disebut badan polar pertama (oolosit primer). Selanjutnya , oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II (meiosis kedua). Namun pada meiosis II, oosit sekunder tidak langsung diselesaikan sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi

B.     Siklus Estrus dan Menstruasi
Berbeda dengan laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu sel telur saja, selama waktu tertentu (siklus). Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon. Pada manusia dan primata, siklus reproduksinya disebut siklus menstruasi, sedangkan pada mamalia lain disebut siklus estrus. Menstruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang terjadi secara periodik. Darah menstruasi sering disertai jaringan-jaringan kecil yang bukan darah. Siklus reproduksi ini umumnya memiliki periode 28 hari hingga satu bulan, oleh krena itu disebut mens (berasal dari bahasa latin, menses yang arinya bulan).
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari paling lama 15 hari. Jika darah keluar lebih dari 15 hari maka itu termasuk darah penyakit. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.
Siklus estrus merupakan suatu perilaku seksual yang agresif dari hewan betina pada saat terjadi ovulasi. Estrus ini merupakan peristiwa yang paling menonjol dari siklus reproduksi mamalia selain manusia dan primata. Oleh karena itu, siklus reproduksinya disebut siklus estrus.
Tabel 2.2 Perbedaan siklus estrus dan menstruasi
Siklus Estrus
Siklus Menstruasi
      Tidak terjadi pembuahan maka endometrim akan dikeluarkan bersama darah.
      Siklus menstruasi wanita umumnya 28 hari sekali.
      Tidak terjadi pendarahan karena endometrium diserap (reabsorpsi) oleh uterus.
      Siklus estrus pada tikus hanya 5 hari sekali.

Selama ovulasi, kandungan estrogen tinggi, sehingga lendir pada serviks tipis. Keadaan itu melancarkan sperma untuk bergerak dari vagina ke uterus. Setelah ovulasi, kandungan progesteron meningkat, dan lendir serviks menebal dan lengket. Lendir itu akan menghalangi jalan masuk sperma ke uterus.
C.     Fase Siklus Menstrusi
1.         Fase aliran menstruasi
Tahap ini berlangsung selama 4-6 hari dalam satu siklus. Oleh karena hormon estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan, maka endometrium mengalami degenerasi. Darah, mukus dan sel-sel epitel dikeluarkan sebagai darah haid dari rongga uterus ke vagina. Dengan menurun dan hilanganya progesteron dan estrogen, FSH aktif di produksi lagi dan siklus dimulai kembali.
2.      Fase proliferase
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen maka disebut juga “fase estrogenik”. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14  dari siklus. Setiap bulan setelah haid, hipofisis menskresikan FSH. Hormon ini berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan pematangan ovum dan folikel Graaf. Selama pertumbuhan folikel menjadi folikel graaf terjadi proses pembentukan dan pengeluaran hormon estrogen. Estroge berfungsi untuk membangan edometrium sehingga endometrium rahim menebal hingga 5-7 cm. Selain itu, estrogen juga mempengaruhi kelenjar serviks untuk menghasilkan cairan encer.
Adanya estrogen akan menghambat pengeluaran FSH dan memacu pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Pada tahap akhir, dengan pecahnya folikel graaf, ovum perlepas dan terlempar keluar disebut ovulasi, kira-kira hari ke-14 dari suatu siklus.
3.       Fase sekresi (fase progesteron)
Fase ini terjadi pada hari ke 14-28 dari siklus. Folikel graaf yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum (badan kuning). Korpus luteum mensekresikan hormon progesteron.
Selama fase sekresi, endometrim terus menebal. Arteri-arteri mebesar, dan kelenjar endometrium tumbuh. Perubahan endometrium dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang disekresikan oleh korpus luteum sesudah ovulasi. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi sehingga progesteron dan estrogen menurun bahkan sampai hilang.

2  Sistem Reproduksi Pria
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam. Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.
  1. Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
  1. Skrotum
Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum. Fungsi utama skrotum adalah untuk memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8oC lebih dingin dibandingkan temperature rongga tubuh. Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan atau melonggarkan skrotum, sehingga testis dapat bergerak mendekat atau menjauhi tubuh. Testis akan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan bergerak menjauh pada suhu panas.


  1. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.
  1. Epididimis
Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.
  1. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis berfungsi membuat cairan yang akan bercampur dengan sperma untuk menghasilkan cairan semen (cairan yang dikeluakan seorang pria saat ejakulasi). Disini sperma akan disimpan sementara sampai dikeluarkan saat ejakulasi.
  1. Kelenjar Prostat
Kelenjar yang bertugas untuk membuat cairan yang berwarna seperti susu yang bersama dengan cairan yang diproduksi vesikula seminalis, dimana sperma akan “berenang” di dalam vagina dan uterus wanita.
  1. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke luar tubuh.
  1. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine.
A.    Mimpi Basah
Memasuki usia 10-12 tahun, anak laki-laki akan melalui proses pubertas bahkan beberapa anak sudah mengalaminya di usia yang lebih muda. Selama tahap ini, laki-laki mulai menghasilkan sperma dan mendapatkan kemampuan untuk ejakulasi. usia-usia seperti inilah biasanya remaja pria akan mendapatkan pengalaman mimpi basah pertamanya. Karena tempat tidurnya basah, biasanya anak lelaki akan terbangun di malam hari atau pagi buta. Saat bangun itulah anak laki kebanyakan bingung dan khawatir tentang mimpi basahnya. Seperti dilansir sexinfo, kebingungan ini wajar karena kebanyakan orangtua tidak pernah memberitahukan apa itu orgasme, mimpi basah atau ejakulasi. Mimpi basah terjadi karena adanya rangsangan pada alat kelamin akibat gesekan dari kasur atau seprai, mimpi erotis, kandung kemih penuh atau kenangan dari aktivitas atau pikiran seksual. Mimpi basah ini terjadi pada saat seseorang mengalami tidur yang dalam atau tidur REM (gerakan mata cepat atau rapid eye movement), yaitu tahap tidur yang mana terjadinya mimpi. Tidur dalam ini kemudian membuat laju respirasi dan aktivitas otak meningkat, serta otot-otot menjadi lebih rileks, yang ditandai dengan gerakan bola mata yang cepat. Pada saat tidur yang dalam itulah pria biasanya mengalami ereksi sekitar 3-5 kali. Karena rangsangan kelamin atau mimpi erotis mungkinkan terjadinya ejakulasi atau orgasme saat tidur yang kemudian akhirnya dikenal dengan mimpi basah.
B.     Bagaimana Bisa Terjadi?
Ketika seseorang laki-laki memasuki masa pubertas, terjadi pematangan sperma didalam testis. Sperma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan melalui Vas Deferens kemudian berada dalam cairang mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Air mani yang telah mengandung sperma ini akan keluar yang disebut ejakulasi. Ejakulasi yang tanpa rangsangan yang nyata disebut mimpi basah. Proses terjadinya mimpi basah :
Anak laki-laki yang menginjak remaja akan mengalami masa pubertas dan mulai terjadi proses pematangan sperma yang terjadi di testis. Produksi sperma seseorang dipengaruhi oleh faktor nutrisi (makanan), istirahat, rokok, narkoba, alkohol dan lain-lain. Sperma yang telah diproduksi ini akan dikeluarkan dari testis melalui saluran atau pas differense kemudian berada dalam cairan mani yang diproduksi oleh kelenjar prostat dan kelenjar lainnya. Air mani yang telah mengandung sperma akan keluar dari dalam tubuh laki-laki melalui saluran kemih di batang penis, pengeluaran sperma tersebut disebut ejakulasi dan ejakulasi yang terjadi secara alami tanpa ransangan terjadi saat mimpi basah.
Pria memang bisa terus menghasil sperma sampai usia tua, tapi tidak dengan mimpi basah karena dalam kondisi tertentu mimpi erotis ini bisa berhenti secara teori mimpi basah yang diakhiri dengan ejakulasi dialami pria sebagain penanda datangnya masa puber, mimpi basah menandakan bahwa sistem reproduksi pria untuk menghasilkan sel sperma sudah berjalan.
Faktor yang mempengaruhi mimpi basah :
1.      Makanan
2.      Aktifitas
3.      Fantasi seksual
Semakin makanan bergizi, kurang aktivitas dan fantasi seksualnya liar maka kejadia mimpi basah kemungkinan semakin sering tetapi sebaliknya jika makanan kurang, aktifitas padat dan fantasi seksualnya kurang maka kejadian mimpi basah berkurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Infused Water, Pernah Viral.

Pernahkah kalian melihat irisan buah yang direndam dalam air minum? Hmm pasti pernah kan? Jangan mau ketinggalan zaman, zaman now ...